PENYEBAB PENYAKIT DIABETES PADA NYERI SENDI DAN CARA MENGATASINYA..

Penyakit Diabetes bisa mengakibatkan nyeri sendi melalui berbagai cara, termasuk dengan cara merusak sendi atau saraf. Termasuk, kaitannya dengan artritis. Tidak heran jika nyeri sendi pada penderita diabetes itu merupakan masalah yang umum dijumpai.

Lama kelamaan, penyakit diabetes yang tidak dikontrol bisa mempengaruhi otot dan tulang, sehingga menyebabkan nyeri sendi, kerusakan saraf, dan gejala lainnya. Selain itu, menurut Arthritis Foundation, penderita diabetes memiliki resiko dua kali lipat terkena artritis.

Untuk tahu informasi lengkap tentang penderita penyebab diabetes pada penderita nyeri sendi dan cara mengatasinya, baca penjelasan ini.

Bagaimana Penyebab Diabetes Pada Penderita Nyeri Sendi?

Diabetes merupakan penyakit kronis yang menyebabkan masalah pada regulasi insulin dan gula darah. Insulin adalah hormon yang mengantarkan gula darah ke sel-sel tubuh. Kalau seseorang sering memiliki kadar gula darah tinggi dan tidak melakukan pengobatan, maka bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan lainnya.

Kenali ada dua jenis diabetes yang perlu anda ketahui :
  • Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun, dimana pankreas tidak memproduksi insulin.
  • Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup. 

Diabetes tipe 2 menyebabkan resistensi insulin dimana hormon insulin tidak berfungsi secara efektif sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi insulin di dalam tubuh.

Beberapa penyebab penyakit diabetes pada nyeri sendi sebagai berikut : 

1. Gangguan Muskuloskeletal.

Jika kontrol gula darah tidak efektif, diabetes bisa menyebabkan gangguan pada sistem muskuloskeletal (tulang, sendi, dan jaringan pendukungnya). Organ paling sering mengalami masalah adalah sendi. Ketika sendi mengalami kerusakan, bantalan sendi juga tidak akan bisa bekerja efektif lagi. Alhasil, tulang bisa saling bergesekan, sehingga menyebabkan inflamasi, kekakuan, dan nyeri sendi.

Kerusakan sendi menyebabkan gangguan pergerakan sendi dan rasa nyeri, termasuk pada penderita diabetes. Diabetes juga bisa menyebabkan perubahan pada saraf dan pembuluh darah kecil untuk mengatasi supaya supaya tidak merusak persendian beberapa orang .

Ada beberapa gangguan saraf dan sendi yang sering menyerang penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Masalah sendi ini biasanya berhubungan dengan lama dan kontrol diabetes. Gangguan yang dimaksud termasuk:
  • Sindrom carpal tunnel
  • Kontraktur dupuytren
  • Trigger finger (tangan kaku)

Beberapa penderita penyakit diabetes juga mengalami penebalan kulit di jari tangan bersamaan dengan berkurangnya mobilitas di dalam sendinya. Penderita diabetes juga bisa mengalami sakit pada bahu akibat radang pada tendon (tendonitis).

2. Kerusakan Sendi Charcot.

Kerusakan Sendi Charcot, atau yang biasa disebut artropati neurogenik, disebabkan oleh kerusakan saraf akibat penyakit diabetes. Istilah medis dari kerusakan saraf akibat diabetes adalah neuropati diabetes.

Neuropati diabetes bisa menyebabkan mati rasa di ekstremitas, seperti kaki dan pergelangan kaki. Lama kelamaan, Diabestfriends bisa mengalami mati rasa kehilangan sensasi pada anggota tubuh tersebut.

Akibat kondisi tersebut, Diabestfriends mudah mengalami cedera atau luka pada kaki tanpa menyadari tingkat keparahan kerusakannya. Cedera atau ketegangan otot bisa menyebabkan tekanan pada sendi kaki.

Suplai darah yang menurun dan faktor lainnya lama kelamaan juga bisa menyebabkan kerusakan sendi. Pada beberapa kasus, penderita diabetes bisa mencegah kerusakan ini.

Berikut beberapa gejala sendi charcot yang perlu diwaspadai:
  • Pembengkakan atau kemerahan
  • Mati rasa
  • Nyeri sendi
  • Bagian tubuh yang terkena dampaknya terasa panas jika disentuh
  • Perubahan pada penampilan kaki

Jadi, nyeri sendi pada penderita diabetes bisa disebabkan oleh sendi charcot. Kalau penyakit ini menyebabkan rasa sakit, hindari menggunakan kaki yang bermasalah hingga benar-benar sembuh. Kalau kakinya mati rasa, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk menggunakan alat bantu cast pelindung kaki.

Hubungan Diabetes dan Arthritis.

Penderita penyakit diabetes memiliki resiko dua kali lipat terkena artritis. Namun, resikonya mungkin berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari jenis diabetesnya, tipe 1 atau tipe 2.

Diabetes Tipe 1 dan Hubungan Artritis Reumatoid.

Baik artritis reumatoid maupun diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun. Ini artinya, pada kedua penyakit ini, sistem imun menyerang bagian tubuh yang sehat. Pada artritis reumatoid, sistem imun menyerang jaringan persendian, sehingga menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kelainan bentuk. Pada diabetes tipe 1, sistem imun menyerang pankreas, sehingga menghentikan produksi insulin.

Baik artritis reumatoid maupun diabetes tipe 1 menyebabkan inflamasi. Beberapa pertanda penting inflamasi, termasuk kadar protein C-reaktif dan interleukin-6, umumnya tinggi pada orang yang memiliki penyakit-penyakit ini.

Intinya, memiliki satu penyakit autoimun meningkatkan risiko penyakit autoimun lainnya. Inilah alasan kenapa penderita diabetes tipe 1 sering terkena artritis reumatoid.

Diabetes Tipe 2 dan Hubungan Osteoartritis.

Tidak seperti diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 sangat berkaitan dengan kelebihan berat badan. Untuk yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga bisa meningkatkan risiko terkena osteoartritis. Pasalnya, berat badan meningkatkan tekanan dan stres pada sendi, khususnya pada tubuh bagian bawah.

Seseorang bisa menurunkan resikonya terkena diabetes tipe 2 dan artritis reumatoid dengan menjaga berat badan sehat, yaitu lewat konsumsi diet sehat serta olahraga rutin. 

Jika Diabestfriends terkena osteoartritis, menjaga berat badan bisa meredakan gejalanya. Menurut Arthritis Foundation, menurunkan 7 kg bisa meredakan nyeri lutut akibat osteoartritis secara signifikan. Selain itu, pada penderita diabetes tipe 2, menurunkan 5 - 10 persen dari berat badan total bisa menurunkan kadar gula darah secara signifikan. 

Pengobatan Nyeri Sendi pada Penderita Diabetes.

Mengkonsumsi obat anti inflamasi seperti Obat Glucornomix seringkali bisa meredakan nyeri sendi dan pembengkakannya. Namun, Diabestfriends perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum minum obat apapun.

Kalau nyeri sendi dan gejala lainnya belum juga berkurang, konsultasikan dengan dokter tentang pilihan pengobatan. Beberapa orang bisa sembuh dengan ortotik, obat oral, perubahan gaya hidup, menjaga tubuh dengan olahraga, kebersihan lingkungan dan kombinasi untuk semuanya.

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda. Penderita diabetes tipe 1 biasanya membutuhkan bentuk insulin tertentu untuk mengontrol kadar gula darahnya.

Penderita diabetes tipe 2 juga bisa membutuhkan insulin. Namun, banyak pula yang hanya mengonsumsi obat oral untuk meningkatkan respon insulin terhadap gula darah.

Baik penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 harus menjaga diet sehari-hari dan rutin berolahraga. Mencapai dan menjaga berat badan sehat juga memberikan manfaat tambahan pada penderita diabetes tipe 2. Menerima pengobatan sejak dini seperti mengkomsumsi obat glucornomix diabetes bisa mencegah penderita diabetes dan komplikasinya, termasuk kerusakan pada persendian.

Jadi, nyeri sendi pada penderita diabetes itu umum dan bisa saja terjadi jika kadar gula darahnya tidak terkontrol. Nyeri sendi pada penderita diabetes bisa disebabkan oleh masalah pada sistem muskuloskeletal dan sistem saraf.

Nyeri sendi pada penderita diabetes juga bisa terjadi jika penyakit kronik tersebut menyebabkan artritis. Untuk mengobati nyeri sendi pada penderita diabetes, harus melalui saran dokter. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGATASI EJAKULAI DINI

Bagemana Penyebab Disfungsi Ereksi Terjadi Pada Usia Muda.

Penyebab Disfungsi Ereksi Yang Perlu Anda Waspadai